Primal Fear ( 1996 )
Buat gw menonton film itu kira - kira sama dengan memilih makanan yang gw suka , buat beberapa orang mungkin jengkol itu mungkin gak enak , tapi gw suka jengkol.. ini hanya masalah selera , haha . Well begitu juga gw memilih film,terkadang ada beberapa faktor yang membuat gw ingin menonton sebuah film itu atau tidak , contohnya bila gw melihat film Steven Seagal yang muncul di tv , dengan cepat gw akan mengganti saluran !! tokoh jagoan seperti apa yang kalau berantem sepanjang film , terkena ledakan atau melompat kesana kemari mengejar sang antagonis tapi rambutnya sama sekali rusak sedikit pun ?! pake shampo ato gel rambut apa dia ?!! , tapi yah ini hanya masalah selera , kembali lagi ke yang nonton film , keinginan seperti apa sih yang ingin kamu dapat setelah keluar bioskop atau ekspektasi apa yang ingin kamu dapat saat membeli sebuah dvd ? Nah mungkin sering dengar film - film yang memiliki twist ending atau twist story , yang cukup terkenal mungkin sudah banyak , seperti The Sixth Sense , The Prestige , Fight Club dan masih banyak lagi yang lainnya , tapi diantara list yang begitu banyak Primal Fear dan Donnie Darko ( Gw akan review film ini setelah ini ) termasuk memiliki twist ending yang sangat menarik bagi gw pribadi .
Seorang pengacara arogan terkenal bernama Martin Vail ( Richard Gere ) melihat berita tentang pembunuhan seorang Arcbishop yang dilakukan oleh seorang remaja bernama Aaron Stampler ( Edward Norton ) , Aaron tertangkap saat berusaha melarikan diri dengan berlumuran darah di sekujur tubuhnya , Vail yang melihat ini dengan cepat mengajukan diri secara sukarela untuk menjadi pengacara pembela untuk Aaron . Pertemuan mereka terjadi tak lama setelah Aaron tertangkap , disitu Vail yakin kalau Aaron sama sekali tak bersalah tetapi semua bukti menunjuk kepada Aaron seorang Altar boy yang memili kepribadian bodoh , culun bahkan penakut . Yang Aaron tak punya hanyalah Motif atas pembunuhan terhadap Arcbishop Rushman , Saat kasus ini masuk ke pengadilan Vail berusaha meyakinkan seluruh isi pengadilan bahwa Aaron tidak memiliki motif atas pembunuhan yang dituduhkan padanya , maka Vail mencoba mencari tersangka lain diluar sana yang mempunyai potensi motif untuk membunuh Rushman , beberapa motif pun didapatkan Vail seperti Gubernur yang kehilangan puluhan juta dollar investasi real estatenya karena Rushman .
Aaron Stampler ( Edward Norton )
Sementara Aaron yang mengaku tidak dapat mengingat apa yang terjadi saat pembunuhan terjadi , ia mengaku ia mengalami "lost time" alias kehilangan kesadaran untuk beberapa saat , melakukan sebuah sesi tanya jawab dengan seorang Psikolog , sifat Aaron yang terlalu polos ternyata tak banyak membantu . Vail yang melakukan investigasi terhadap kasus ini menemukan sebuah video sexual abuse yang dilakukan oleh Arcbishop Rushman terhadap Aaron , Linda dan seorang altar boy lainna , tapi video yang ditemukan oleh Vail ternyata hanya membuat Aaron semakin bersalah di pengadilan dan akan memberikan sebuah motif untuk Aaron . Vail yang merasa ada ketidak jujuran berusaha mengintimidasi Aaron dan disaat itulah Aaron bertransformasi menjadi Roy , kepribadian yang berlawanan dengan Aaron , Roy adalah kepribadian yang keras , emosional dan kejam . Roy pun mengaku bahwa ialah yang melakukan pembunuhan terhadap Arcbishop Rushman , bukan Aaron .
Roy
Untuk membuktikan bahwa Aaron memiliki kepribadian ganda dibutuhkan tes , tetapi itu tidak bisa dilakukan disaat kasus ini masih berjalan di pengadilan , maka Vail pun mencari cara lain agar Aaron bisa lepas dari tuduhan ini yaitu dengan mengeluarkan Roy saat pengadilan sedang berlangsung .
Sampai disini mungkin cukup , karakter yang dibangun oleh Edward Norton di film ini sangat luar biasa , berperan sebagai remaja super polos bodoh yang tidak memiliki keluarga bernama Aaron dan sebagai remaja sadis yang sanggup melakukan pembunuhan sadis terhadap orang yang sudah merawatnya yang bernama Roy , hanya perlu waktu 5 menit untuk memperkenalkan karakter pemberontak seperti Roy , 5 minute awesome act from Edward and boom , you will hate Roy because he destroy Aaron life . Dulu setelah menonton Fight Club gw sangat yakin kalau akting terbaik Edward Norton telah dikeluarkannya di film tersebut , tapi ternyata gw salah , sangat - sangat salah karena di film ini kualitas seorang aktor saat menunjukkan sebuah karakter yang kuat untuk mengelabui para penonton bisa ditunjukan oleh Edward Norton . Dan jujur bila film ini di re-release atau gw bisa menonton film ini di bioskop pada tahun 1996 , maka sebelum credit film gw akan berdiri dan akan bertepuk tangan lalu berteriak "Woi aktor/aktris sinetron , itu baru namanya akting !!" , Dibawah ini gw akan memberikan spoiler ending untuk film ini , buat yang tidak ingin membaca atau ingin menonton film ini dan melihat endingnya sendiri gw sarankan hanya untuk membaca sampai disini.
SPOILER ALERT !!
Pada ending , Vail berhasil memancing Roy keluar dan ternyata Roy bertindak diluar dugaan , ia mencekik pengacara lawan dan Roy pun diamankan , putusan pun dikeluarkan kalau pengadilan tidak bisa dilanjutkan dan Aaron dibebaskan lalu dimasukkan ke rumah sakit karena kepribadian ganda nya , tapi dialog terakhir antara Aaron dan Vail ternyata membuat sebuah kejutan " tell miss Venable , i hope her neck is okay" , Vail pun tertegun dan menyadari bahwa jika Roy yang melakukan pencekikan itu maka Aaron tidak akan ingat sama sekali kejadian tersebut , ia pun berbalik dan bertanya pada Aaron , pada saat itu Roy tertawa dan menjelaskan bahwa Aaron sama sekali tidak ada , yang ada hanya Roy , Aaron hanya karakter yang Roy ciptakan untuk mendapatkan simpati dari pengacaranya , juri dan hakim . Roy pun hanya nama ciptaannya untuk menunjukkan karakter psikopat pada dirinya . Roy dan Aaron hanyalah 2 karakter ciptaan hanya untuk lolos dari tuduhan pembunuhan , tidak ada kepribadian ganda , tidak ada psikopat , tidak ada bocah polos , yang ada hanyalah Vail yang merasa ditipu mentah-mentah oleh seorang remaja yang bisa lolos dari tuduhan pembunuhan dengan memanfaatkan dirinya .
Debut tergila Edward Norton! >_<
ReplyDeleteAku lebih dulu nonton film2nya yg laen sebelum yg ini, ga nyangka endingnya lebih nge-twist dibanding Fight Club!!!
Kepalaku sempat pusing sejenak di 3 menit terakhir, anjrit ditipu mentah2!!
Bravo, Ed!
Gw baru aja nonton!..tp gw penasaran..apakah aaron/roy sengaja keceplosan bilang "tell miss venable, i hope her neck is okay" utk menjengkal vail yg angkuh atau gak sengaja?..
ReplyDeleteBaru nonton kemaren kemaren, dan twistnya emang keren. Kayaknya buat menjengkal vain doang. Soalnya setelahnya kata dia "aku bermaksud untuk memberitahumu"
Delete