Tuesday, 22 October 2019

Movie Review : Us ( 2019 )

   

    Setelah sukses dengan Get Out pada tahun 2017 , kali ini Jordan Peele kembali dengan Us , sebuah film yang kurang lebih memiliki genre sama yaitu horror misteri atau misteri thriller . Dengan sedikit twist yang cukup mudah ditebak dari pertengahan film. Us , banyak membuat para penonton yang sudah menaruh ekspektasi tinggi ternyata kecewa setelah menonton film ini , ya mungkin karena disangka akan bisa menyamai Get Out, tapi buat saya film ini cukup menghibur dan salah satu persembahan yang menarik oleh Jordan Peele.



     Us dimulai dengan setting di akhir 80 , kita diperlihatkan seorang keluarga kecil dengan anak perempuannya sedang menikmati malam di dekat pantai , keluarga ini terlihat tidak biasa dengan yang lainnya , tidak terlalu intim. Sang anak perempuan secara tak sengaja memisahkan diri dan masuk ke sebuah wahana penuh dengan kaca dan sebuah kejadian yang cukup mengerikan terjadi di dalam wahana tersebut. Maju ke beberapa puluh tahun kedepan keluarga Wilson sedang berlibur ke Santa Cruz dan bertemu dengan keluarga Tyler , saat berada dirumah keluarga Wilson tiba - tiba dikejutkan oleh kedatangan tamu misterius di halaman rumah tempat mereka sedang tinggal dan yang cukup mengagetkan adalah tamu misterius tersebut adalah orang - orang yang berwajah sangat mirip dengan mereka , memiliki umur yang sama dengan mereka tapi dengan kepribadian dan tujuan yang cukup mengerikan.


     Us adalah sebuah thriller misteri sederhana tentang dua dunia yang bisa saya bilang "asli" dan "bayangan" , keluarga Wilson adalah keluarga asli dan keluarga yang mirip dengan mereka adalah keluarga bayangan , yang dipaksa untuk selalu mengikuti nasib atau takdir dari majikan asli mereka . Dan suatu hari , bayangan bayangan ini merasa sudah cukup dengan para majikan asli mereka dan mereka memutuskan untuk mengambil alih dunia mereka atau setidaknya agar mereka bisa merasakan "cahaya" yang selalu mereka damba - dambakan karena selalu hidup dalam "kegelapan" .


     Jordan Peele sebenarnya berhasil membuat film ini menjadi film misteri menakutkan seperti yang sudah dia lakukan di Get Out , tapi menurut saya saat membuat kebangkitan para bayangan ini menjadi sebuah mini apocalypse adalah sesuatu yang terburu - terburu atau malah tidak perlu , mungkin lebih baik jika ini hanya tentang keluarga Wilson asli dan Wilson bayangan , twist tetap akan berjalan baik karena yang dihadirkan disini tidak terlalu shocking , Peele telah membuat petunjuk yang sangat mencolok saat adegan Adelaide kecil berhenti berbicara setelah ditemukan . Us bisa sama lebih baik dengan Get Out jika skalanya tidak dibuat sebesar ini.


    -Penjelasan Twist-


   Beberapa twist atau penjelasan dalam film ini bisa dibaca dan spoiler alert ! of course . Ya Adelaide asli ternyata sudah bertukar dengan yang bayangan saat perjumpaan pertama mereka di wahana rumah kaca , jadi Adelaide sama sekali tidak trauma dengan kejadian yang terjadi saat masa kecilnya , ia hanya khawatir kalau Adelaide asli akan bertukar tempat kembali dengannya dan ia menjadi bayangan kembali. Dan yes ! dari semua karakter bayangan , hanya Adelaide yang bisa berkomunikasi , walaupun tidak cukup lancar ( mungkin karena jarang sekali bisa berbicara dibawah sana ) tapi cara dia berbicara terbata - bata seperti anak kecil. Kenapa Jason ( anak bungsu Adelaide ) bisa menggiring Pluto ke dalam api ? ya , Jason dan Pluto adalah penggambaran asli kalau gerak gerik bayangan tidak bisa lepas dari yang asli dan Jason menyadari ini sejak mereka berdua di dalam lemari dan Pluto masih  sangat muda untuk bisa lepas dari Jason yang asli. Lalu terakhir yaitu tujuan Adelaide asli adalah menghancurkan kehidupan Adelaide bayangan yang hidup sebagai dirinya di atas sana , karena apa yang dilakukan oleh Adelaide bayangan bukanlah kehidupan yang semenjak kecil ia bayangkan , kehidupan yang berbeda.

Saturday, 1 June 2019

2019 and I am Back ! ( Again ? )

   



     Hai semuanya !

     Tak terasa blog ini sudah hampir 7 tahun dan masih aktif memberikan informasi terutama review yang saya lakukan dahulu , walaupun page views semua artikel saya belum menyentuh ratusan ribu tapi saya berterima kasih bagi kalian yang menyempatkan diri untuk membaca hingga comment dalam artikel yang saya buat. Masih jauh dari kata sempurna , saya tahu itu , tapi karena saya bukan penulis yang baik dalam mengekspresikan apa yang saya dapatkan dari sebuah film , saya masih akan belajar banyak untuk itu.

     Saya berniat untuk kembali aktif dalam blog ini dan hanya fokus ke review film , kebanyakan adalah film - film jadul dan juga film - film terbaru . Sesekali akan terjadi beberapa perubahan design , template dan sebagainya , karena saya masih akan tetap mencari template yang nyaman bagi blog saya dan juga pembaca ditambah dengan adsense yang tidak terlalu mengganggu tapi membantu. Saya akan benahi sedikit demi sedikit blog ini , menghapus beberapa artikel yang tidak berhubungan dengan film dan memperbanyak post artikel.


     Saya juga membutuhkan bantuan agar blog ini lebih mudah diakses dan dilihat , jika ada yang mau membantu feel free untuk comment dan saya akan coba menghubungi kalian.


Sekali lagi terima kasih and cheers !

JryRiverLee

Movie Review : I Saw The Devil ( 2010 )

   



     Brutal dan bengis ! , mungkin itu adalah kata yang tepat untuk film yang satu ini , I Saw The Devil . Film keluaran tahun 2010 yang berasal dari negeri ginseng Korea Selatan ini berhasil membuat saya sangat terhibur terutama dengan adegan - adegan kekerasan yang ditampilkan dalam film ini , jadi jika kalian bukan penggemar film yang memperlihatkan visual kekerasan berarti ini bukan film yang tepat untuk kamu . So , i will start the review.




    Korea mungkin sangat handal dalam memproduksi film bertemakan balas dendam , setelah Old Boy yang bagi saya sudah memiliki skor yang tinggi , maka I Saw The Devil adalah sisi lain tentang balas dendam yang cukup enjoyable. Film ini bercerita tentang seorang pembunuh berantai yang diperankan oleh Min-sik Choi ( Old Boy , Lucy ) bertemu dengan seorang wanita yang mobilnya sedang mogok di sebuah daerah yang cukup sepi , tak perlu waktu lama dan pembantaian pun terjadi. Wanita yang dibantai oleh psikopat ini ternyata adalah tunangan dari seorang top agent yang diperankan oleh Byung Hun-Lee ( A bittersweet life , Red ) . Kematian sang tunangan oleh seorang psikopat yang sebenarnya sangat sulit untuk di tangkap ini , membuat sang agen merasa harus menyelidiki dan membalaskan dendam sendiri. Hebatnya , tak perlu waktu lama bagi sang agen untuk dapat bertemu dengan sang psikopat yang sedang beraksi dan dalam berbagai sisi sang agen mempunyai kelebihan dalam bertarung dan lebih jeli dalam membaca situasi , hasilnya ? sang agen dengan mudah melumpuhkan sang psikopat . Apakah berakhir disini ? terlalu cepat tentunya apa terlalu mudah ?



      Ya , seharusnya balas dendam bukan hal yang sesederhana ini bagi sang agen , apa yang ia lakukan selanjutnya adalah melepas si psikopat dan memburunya lagi , lagi dan lagi , hingga sang psikopat mati ? hancur secara mental ? aksi balas dendam berubah menjadi tangkap , siksa dan lepas . Hingga sang psikopat terus - terusan mencari cara untuk membalas dan memburu balik sang agen pemburu.


      I Saw the Devil adalah sebuah perkembangan dari premis yang bisa dibilang cukup sederhana , " kejar lalu tangkap " dengan level yang terus meningkat. Yang membuatnya menjadi menarik adalah "Alasan" , seorang agen dengan kemampuan yang mumpuni memburu seorang psikopat yang selama ini selalu lolos saat melalukan kejahatan. Alasan bahwa balas dendam yang ia lakukan terlalu mudah , terlalu cepat sehingga ia merasa itu sangatlah tidak cukup untuk membalaskan apa yang ia rasakan , ia memerlukan sebuah "alasan" untuk terus maju , dan itu adalah dengan bermain - main dengan sang psikopat . Sebaliknya , sang psikopat yang selama ini menargetkan wanita yang notabene korban yang ia rasa cukup lemah , kini menjadi diburu seorang iblis yang rasanya tidak akan puas hanya dengan membunuhnya harus terus bertahan hidup dan mencari cara untuk membalas atau lepas dari kejarannya.



     Film ini dipenuhi dengan adegan - adegan yang cukup brutal dan berdarah , jika kalian penikmat film bergenre thriller seperti ini saya rasa akan cukup menikmati "permainan" dari dua iblis ini dalam perburuan mereka , dan saya sendiri merasa film ini tidak memiliki banyak kekurangan selain minimnya pengembangan karakter yang mungkin bisa saya mengerti karena banyak karakter disini yang mungkin akan langsung mati jika tidak memiliki peranan penting.

Score dari saya untuk " I Saw The Devil " : 7.5 / 10